Selasa, 17 Januari 2017

Simplisia dari Minyak Mineral


Pada bab ini , kita akan membahas simplisia yang berasal dari minyak mineral (simplisia mineral). Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum diolah atau diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Berikut ini adalah deskripsi beberapa simplisia yang berasal dari pengolahan minyak mineral.

1.      PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama lain                                      : Parafin cair, white mineral oil, liquid
  petroleum, mineral oil
Zat berkhasiat utama / isi              : Hidrokarbon (C17H36 Sampai C27H56),
yang terdiri atas hidrokarbon siklis, hidrokarbon takjenuh, dan derivat-derivat benzen
Penggunaan                                   : Bahan dasar salep dan laxantia
Pemerian                                       : Cairan kental, transparan, tidak
berfluoresensi, tidak berwarna, hampir tidak berbau, dan hampir tidak berasa
Cara memperoleh                          : Diperoleh dari minyak mineral
Penyimpanan                                 : Dalam wadah tertutup baik dan
  terlindung dari cahaya

2.      PARAFFINUM SOLIDUM
Nama lain                                      : Parafin padat, paraffin wax
Zat berkhasiat utama / isi              : Hidrokarbon (C17H36 Sampai C27H56),
yang terdiri atas hidrokarbon siklis, hidrokarbon takjenuh, dan derivat-derivat benzen
Penggunaan                                   : Bahan pengeras salep dan zat
  tambahan
Pemerian                                       : Massa padat, sering menunjukkan
susunan yang hablur, warna putih, tidak berasa, dan agak licin. Jika terbakar, menyala terang, sedangkan jika dilebur, menghasilkan cairan yang tidak berfluoresensi
Cara memperoleh                          : Diperoleh dari residu minyak tanah
kasar. Residu ini disuling lagi untuk memperoleh minyak parafin sebagai distilat yang kemudian diolah dengan asam sulfat dan selanjutnya dengan larutan natrium hidroksida. Selama pengolahan, massa dibuat tetap cair secara dipanaskan dengan uap air. Setelah terpisah dari bagian airnya, minyak parafin dibekukan menjadi setengah padat kemudian diperas.

Bagian minyak yang cair dipakai sebagai minyak pelumas. Bagian yang padat dicairkan, dibekukan, dan diperas lagi pada suhu yang tidak lebih tinggi dari tadi; hasil proses ini dikenal sebagai refined wax.

Zat ini dicuci, diperas, dicairkan, dialirkan lewat arang tulang (atau bahan-bahan lain sejenis), dan dibekukan sehingga terbentuk massa yang keras, tembus cahaya, dan tidak berwarna.
Penyimpanan                                 : Dalam wadah tertutup baik

3.      VASELIN ALBUM
Nama lain                                      : Vaselin putih, white petroleum
Zat berkhasiat utama / isi              : Hidrokarbon yang memiliki berat
molekul tinggi, terutama parafin, hidrokarbon siklis, dan hidrokarbon takjenuh
Penggunaan                                   : Bahan dasar salep
Pemerian                                       : Massa lunak, lengket, bening, tidak
berbau, hampir tidak berasa, dan berwarna putih. Sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Massa berfluoresensi lemah dan juga jika dicairkan
Cara memperoleh                          : Vaselinum flavum yang telah
  diputihkan
Penyimpanan                                 : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
Sediaan                                         : Betamethasoni Cremor (FN),
Chloramphenicoli Unguentum (FN), Triamcinoloni Acetonidi Cremor (FN), dan Zinci Unguentum (FN)





4.      VASELINUM FLAVUM
Nama lain                                      : Vaselin kuning, yellow petroleum
Zat berkhasiat utama / isi              : Hidrokarbon yang memiliki berat
molekul tinggi, terutama parafin, hidrokarbon siklis, dan hidrokarbon takjenuh
Penggunaan                                   : Bahan dasar salep
Pemerian                                       : Massa lunak, lengket, bening, tidak
berbau, hampir tidak berasa, dan berwarna putih. Sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Massa berfluoresensi lemah dan juga jika dicairkan
Cara memperoleh                          : Diperoleh dari minyak mineral
Penyimpanan                                 : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
Sediaan                                         : Aethylis Aminobenzoatis
Unguentum (FN), Olei Iecoris Unguentum (FN), Peruviani Unguentum (FN), dan Zinci Pasta (FN)

4 komentar: