Pada bab ini , kita akan membahas
simplisia yang berasal dari minyak mineral (simplisia mineral). Simplisia
mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum
diolah atau diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Berikut ini adalah deskripsi beberapa simplisia yang
berasal dari pengolahan minyak mineral.
1.
PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama
lain :
Parafin cair, white mineral oil, liquid
petroleum, mineral oil
Zat
berkhasiat utama / isi :
Hidrokarbon (C17H36 Sampai C27H56),
yang
terdiri atas hidrokarbon siklis, hidrokarbon takjenuh, dan derivat-derivat
benzen
Penggunaan : Bahan dasar
salep dan laxantia
Pemerian : Cairan
kental, transparan, tidak
berfluoresensi,
tidak berwarna, hampir tidak berbau, dan hampir tidak berasa
Cara
memperoleh :
Diperoleh dari minyak mineral
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik dan
terlindung dari cahaya
2.
PARAFFINUM SOLIDUM
Nama
lain :
Parafin padat, paraffin wax
Zat
berkhasiat utama / isi :
Hidrokarbon (C17H36 Sampai C27H56),
yang
terdiri atas hidrokarbon siklis, hidrokarbon takjenuh, dan derivat-derivat
benzen
Penggunaan : Bahan
pengeras salep dan zat
tambahan
Pemerian : Massa
padat, sering menunjukkan
susunan
yang hablur, warna putih, tidak berasa, dan agak licin. Jika terbakar, menyala
terang, sedangkan jika dilebur, menghasilkan cairan yang tidak berfluoresensi
Cara
memperoleh :
Diperoleh dari residu minyak tanah
kasar.
Residu ini disuling lagi untuk memperoleh minyak parafin sebagai distilat yang
kemudian diolah dengan asam sulfat dan selanjutnya dengan larutan natrium
hidroksida. Selama pengolahan, massa dibuat tetap cair secara dipanaskan dengan
uap air. Setelah terpisah dari bagian airnya, minyak parafin dibekukan menjadi
setengah padat kemudian diperas.
Bagian minyak yang cair dipakai sebagai minyak pelumas.
Bagian yang padat dicairkan, dibekukan, dan diperas lagi pada suhu yang tidak
lebih tinggi dari tadi; hasil proses ini dikenal sebagai refined wax.
Zat ini dicuci, diperas, dicairkan, dialirkan lewat arang
tulang (atau bahan-bahan lain sejenis), dan dibekukan sehingga terbentuk massa
yang keras, tembus cahaya, dan tidak berwarna.
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik
3.
VASELIN ALBUM
Nama
lain :
Vaselin putih, white petroleum
Zat
berkhasiat utama / isi :
Hidrokarbon yang memiliki berat
molekul
tinggi, terutama parafin, hidrokarbon siklis, dan hidrokarbon takjenuh
Penggunaan : Bahan dasar
salep
Pemerian : Massa
lunak, lengket, bening, tidak
berbau,
hampir tidak berasa, dan berwarna putih. Sifat ini tetap setelah zat dileburkan
dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Massa berfluoresensi lemah dan juga
jika dicairkan
Cara
memperoleh :
Vaselinum flavum yang telah
diputihkan
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
Sediaan :
Betamethasoni Cremor (FN),
Chloramphenicoli
Unguentum (FN), Triamcinoloni Acetonidi Cremor (FN), dan Zinci Unguentum (FN)
4.
VASELINUM FLAVUM
Nama
lain :
Vaselin kuning, yellow petroleum
Zat
berkhasiat utama / isi :
Hidrokarbon yang memiliki berat
molekul
tinggi, terutama parafin, hidrokarbon siklis, dan hidrokarbon takjenuh
Penggunaan : Bahan dasar
salep
Pemerian : Massa
lunak, lengket, bening, tidak
berbau,
hampir tidak berasa, dan berwarna putih. Sifat ini tetap setelah zat dileburkan
dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Massa berfluoresensi lemah dan juga
jika dicairkan
Cara
memperoleh :
Diperoleh dari minyak mineral
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
Sediaan :
Aethylis Aminobenzoatis
Unguentum
(FN), Olei Iecoris Unguentum (FN), Peruviani Unguentum (FN), dan Zinci Pasta
(FN)
Gambar tanaman asalnya ada
BalasHapusSimplisia mineral
BalasHapusKak kalo sulfur itu apa?
BalasHapusBelerang
BalasHapus